Hadits Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam:
عن عثمان رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه و سلم قال: "خيركم من تعلم القران وعلمه"(رواه البخارى)
Dari Utsman ra dari Nabi SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya” (HR. Bukhori)
![]() |
Hj. Fifi Mustaghfiroh, S.Th.I (Penyuluh Agama Islam Kota Jambi) |
TAJWID dan ILMU TAJWID
Tajwid adalah Tahsinuttilawah, yakni membaguskan bacaan. Adapun ilmu tajwid yaitu ilmu yang mempelajari tentang cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar dengan memberikan hak dan mustahak huruf (sesuai makhraj, sifat-sifatnya, tarqiq, tafkhim, waqaf, ibtida’, serta hukum-hukumnya).
Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah. Sedangkan hukum membaca Al-Qur’an dengan tajwid adalah Fardhu ‘Ain.
TARTIL
Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Muzzammil ayat 4:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًا ٤
“atau lebih dari (seperdua) itu. Bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.”
Tartil adalah mentajwidkan huruf-huruf Al-Qur’an dan mengetahui tempat berhenti (waqaf). [Atsar dari Ali Bin Abi Thalib ra yang dinukil oleh imam Ibnu Al Jazary dalam kitab: An-Nasyr fil qira'atil ‘asyr]
Tartil sangat berhubungan erat dengan tajwid dan ilmu tajwid. Kesalahan dalam membaca Al-Qur’an bisa mengakibatkan berubahnya makna bacaan. Kekeliruan ini bisa karena haq dan mustahaq hurufnya tidak terpenuhi, Panjang pendek bacaan juga cara memenggal atau waqaf dan memulai atau ibtida bacaan ayat dan kalimat yang tidak pas.
Namun, jangan lantas hal ini membuat kita malas atau bahkan tidak lagi membaca Al-Qur’an. Karena Rasulullah SAW bersabda:
عن عائشة رضي اللَّه عنها قالتْ : قال رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « الَّذِي يَقرَأُ القُرْآنَ وَهُو ماهِرٌ بِهِ معَ السَّفَرةِ الكرَامِ البررَةِ وَاٌلَذِي يَقُراٌ القُرانَ وَيَتَتَعتَعُ فِيه وَهُوَ عَلَيهِ شَاقٌ لَه اَجَران » متفقٌ عليه
Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah. Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim)
Ingatlah firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al Isro' ayat 9:
اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًا ٩
Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa bagi mereka ada pahala yang sangat besar.
Juga sabda Nabi Muhammad SAW:
عن أَبي أُمامَةَ رضي اللَّه عنهُ قال : سمِعتُ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ : « اقْرَؤُا القُرْآنَ فإِنَّهُ يَأْتي يَوْم القيامةِ شَفِيعاً لأصْحابِهِ » رواه مسلم
Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafa'at bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan syafa'at Al-Qur’an di hari akhir nanti, Aamiin. (***)
Komentar
Posting Komentar