Langsung ke konten utama

Khutbah Jum'at Tema: "Terjerat Judi Online adalah Jalan Cepat Menuju Kehancuran" Oleh Ust. Muhammad Ilham, S.Ud., M.Ag (Penyuluh Agama Islam Kota Jambi)


KHUTBAH PERTAMA

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي حَرَّمَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَنَهَى عَنِ الْخَبَائِثِ وَالْمُنْكَرَاتِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَدَّى الْأَمَانَةَ وَنَصَحَ الْأُمَّةَ وَكَشَفَ الْغُمَّةَ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْيُطِعِ اللّهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. 


Ma’asyiral Muslimin Jama'ah Sholat Jum'at Rahimakumullah,

Melalui mimbar khutbah Jum'at ini, khotib berwasiat kepada diri khotib pribadi dan jama'ah sekalian untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa yang menjadikan hidup kita selalu dalam keta'atan, menjauhi dosa dan maksiat, serta mencari ridha Allah di setiap langkah kehidupan. 


Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, 

Pada kesempatan khutbah ini, khatib ingin mengajak kita semua untuk merenungi satu penyakit sosial yang sangat berbahaya dan kini telah menjalar ke semua kalangan, yakni judi online. Sebuah kemaksiatan modern yang menghancurkan hidup banyak orang secara diam-diam namun nyata.

Mungkin sebagian orang menganggapnya hiburan. Ada pula yang menganggapnya cara instan mencari uang. Tapi sejatinya, judi online adalah jalan cepat menuju kehancuran dunia dan akhirat.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَا لْمَيْسِرُ وَا لْاَ نْصَا بُ وَا لْاَ زْلَا مُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَا جْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 90) 


Ayat ini menunjukkan betapa judi (termasuk judi online) adalah amalan setan. Perbuatan keji yang hanya akan menjauhkan manusia dari keberkahan, menghilangkan keberuntungan, dan menjerumuskan ke jurang kerugian dunia akhirat.


Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, 

Judi online itu ibarat racun yang manis di awal, tapi mematikan di akhir. Seseorang bisa menghabiskan uang, waktu, bahkan harta benda hanya karena terpancing ingin menang. Namun yang terjadi justru sebaliknya: terjerat hutang, tertipu, stres, kehilangan pekerjaan, dan rusaknya rumah tangga.


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَالَ لِأَخِيهِ: تَعَالَ أُقَامِرْكَ، فَلْيَتَصَدَّقْ

"Barangsiapa berkata kepada saudaranya: 'Mari kita berjudi,' maka hendaklah dia bersedekah." (HR. Bukhari)


Ini menunjukkan bahwa sekadar ajakan berjudi pun sudah dosa, apalagi jika melakukannya secara rutin dan terang-terangan seperti di banyak platform judi online sekarang.

Banyak kasus terjadi: Suami menjual motor istrinya demi top up akun judi, Pelajar mencuri uang sekolah, Pegawai menggelapkan dana kantor, Bahkan ada yang sampai bunuh diri karena depresi kalah judi.


Apakah ini yang disebut ‘hiburan’? Na’udzubillah.

Bahkan Rasulullah menegaskan bahwa orang yang berjudi termasuk dalam kategori makan harta dengan cara batil. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَلَا تَأْكُلُوْۤا اَمْوَا لَـكُمْ بَيْنَكُمْ بِا لْبَا طِلِ وَتُدْلُوْا بِهَاۤ اِلَى الْحُـکَّامِ لِتَأْکُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَا لِ النَّا سِ بِا لْاِ ثْمِ وَاَ نْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ

"Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 188) 


Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, 

Kita wajib menjaga diri dan keluarga kita dari terjerumus ke dalam dosa besar ini. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَ هْلِيْكُمْ نَا رًا وَّقُوْدُهَا النَّا سُ وَا لْحِجَا رَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَا ظٌ شِدَا دٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)


Mari kita waspadai: Pantau penggunaan gadget anak-anak kita, Jangan mudah percaya dengan iklan "cuan instan", Edukasi tentang bahaya judi di majelis, sekolah, dan media sosial, Dan yang paling penting, bangun budaya hidup jujur, kerja keras, dan bersyukur. Karena judi online bukanlah sekadar masalah hukum atau ekonomi, tetapi adalah masalah akidah, moral, dan kemanusiaan. Mari kita kembalikan masyarakat kita kepada nilai-nilai Islam: Hidup dalam keberkahan, Rezeki yang halal, Menjaga harga diri dan kehormatan.


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ

"Tinggalkan apa yang meragukanmu menuju yang tidak meragukanmu." (HR. Tirmidzi)


Mari kita ajarkan anak-anak kita untuk berusaha dan bekerja, bukan mengandalkan keberuntungan. Ajarkan mereka bahwa Allah mencintai hamba-Nya yang bekerja keras dan jujur, bukan yang mengandalkan spekulasi dan perjudian. Mudah-mudahan Allah senantiasa mempermudah dan mengabulkan segala urusan dan hajat-hajat kita. Aamiin Allahumma Aamiin


بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.  أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ   أَمَّا بَعْدُ  فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ   اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ   عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUTBAH IDUL ADHA 2025 M / 1446 H "Ikhlas Berkurban di Zaman Penuh Kepentingan" (Penulis: Ustadz Muhammad Ilham, S.Ud., M.Ag. Penyuluh Agama Islam Kota Jambi)

KHUTBAH PERTAMA اللهُ أَكْبَرُ (9×). اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اْلحَمْدُ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي شَرَعَ لِعِبَادِهِ الْحَجَّ وَالْأُضْحِيَةَ، وَجَعَلَهُمَا شَاهِدَيْنِ عَلَى التَّقْوَى وَالْإِخْلَاصِ لِلرَّبِّ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ، اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَالرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ: ...

Ziarah Kubro Masyayikh Tsamaratul Insan Kota Seberang: Menjaga Tradisi dan Menghormati Para Ulama

Kota Jambi, 22 Februari 2025 – Dalam rangka menjaga tradisi dan menghormati para ulama yang telah berjasa dalam penyebaran ilmu agama di Jambi, Komunitas Masyarakat Jambi Kota Seberang (KMJKS) menggelar Ziarah Kubro Masyayikh Tsamaratul Insan. Acara ini diikuti oleh ratusan jamaah dan tokoh masyarakat dengan penuh khidmat, dimulai dengan shalat Subuh berjamaah di Masjid Al-Ihsaniyah, Olak Kemang. Setelah shalat, jamaah mendapatkan pengarahan dari Ketua Harian KMJKS, Guru. Dr. H. Muslim HU, M.Pd, yang menegaskan pentingnya ziarah sebagai bentuk penghormatan kepada para ulama serta sarana untuk merenungkan perjuangan mereka dalam dakwah Islam. Setelah itu, jamaah menikmati sarapan pagi bersama (mutur) sebagai simbol kebersamaan sebelum melanjutkan perjalanan ziarah. Perjalanan Ziarah Kubro dimulai dengan ziarah pertama di Makam Habib Idrus bin Hasan Al-Jufri, yang terletak di depan Masjid Al-Ihsaniyah Olak Kemang. Perjalanan kemudian berlanjut ke pemakaman Tambak, tempat peristirahatan ...