Dalam menanggapi hukum berkorban para ulama berbeda pendapat :
1. Mazhab Hanafi
Hukum: Wajib bagi yang mampu dan mukim.
Penjelasan: Menurut Abu Hanifah, berkurban wajib bagi setiap muslim yang mampu secara finansial, tidak sedang dalam perjalanan, dan memenuhi nisab zakat.
Referensi: Al-Kasani, Bada’iʿ al-Sana’iʿ fi Tartib al-Shara’iʿ, jilid 5, hlm. 70-71. Al-Marghinani, al-Hidayah fi Sharh Bidayat al-Mubtadi, jilid 4.
2. Mazhab Maliki
Hukum: Sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan).
Penjelasan: Tidak sampai wajib, tetapi sangat dianjurkan, khususnya bagi yang mampu. Namun, sebagian ulama Maliki menyatakan wajib jika seseorang bernazar.
Referensi: Al-Dardir, al-Sharh al-Kabir, jilid 2, hlm. 312. Al-Khalil ibn Ishaq, Mukhtasar Khalil, hlm. 181.
3. Mazhab Syafi'i
Hukum: Sunnah muakkadah.
Penjelasan: Disunnahkan bagi setiap muslim yang mampu. Tidak berdosa jika tidak melakukannya, namun sangat dianjurkan.
Referensi: Al-Nawawi, al-Majmuʿ Sharh al-Muhadhdhab, jilid 8, hlm. 383. Al-Rafi'i, al-‘Aziz Sharh al-Wajiz, jilid 11.
4. Mazhab Hanbali
Hukum: Sunnah muakkadah, tetapi Imam Ahmad juga pernah berpendapat wajib dalam satu riwayat.
Penjelasan: Mayoritas ulama Hanbali menyatakan sunnah muakkadah, tetapi ada riwayat dari Imam Ahmad yang menunjukkan kewajiban jika seseorang memiliki kemampuan.
Referensi: Ibn Qudamah, al-Mughni, jilid 9, hlm. 436-437. Al-Bahuti, Kashshaf al-Qina’, jilid 3.
Kesimpulan: Mayoritas ulama (Maliki, Syafi'i, Hanbali): Sunnah muakkadah. Mazhab Hanafi: Wajib bagi yang mampu. (***)
والله اعلم بالصواب
Komentar
Posting Komentar